Hai Guys ...!!
don't worry be happy yaaaaaa :D

Jumat, 29 Januari 2010

Seni Tari

Seni Tari adalah gerak indah dan berirama yang mengandung dua unsur penting: gerak dan irama. Gerak merupakan gejala primer dan juga bentuk spontan dari kehendak yang terdapat di dalam jiwa. sementara irama adalah bunyi teratur yang mengiringi gerak tersebut. Gerak tarian biasanya diinspirasikan dari pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, gerak ini memiliki muatan emosional yang tinggi. Sebuah tarian terkadang diiringi pula dengan nyanyian yang sesuai dengan makna dan tujuan tarian itu.
Tarian yang berkembang dalam kebudayaan Melayu mengandung aspek gerak, irama dan nyanyian ini, biasanya dipertunjukkan dalam upacara adat, upacara ritual, keberhasilan panen, menyambut tamu-tamu penting ataupun sekedar untuk mempererat pergaulan dan meramaikan peristiwa penting, seperti pesta pernikahan. Dalam portal ini, seni tari Melayu dibagi menjadi dua, berdasarkan fase historis dan profanitas. Berdasarkan kategori pertama, ada tari tradisional-klasik dan modern-kontemporer, berdasarkan kategori kedua, ada tari ritual-keagamaan dan tari biasa.

Contoh dari Tari Upacara
Tari Dewa Memanah
Tarian Kutai yang ditarikan oleh kepala Ponggawa dengan menggunakan sebuah busur dan anak panah yang berujung lima. Ponggawa mengelilingi tempat pelaksanaan upacara sambil mengayunkan panah dan busurnya ke atas dan ke bawah, disertai pula dengan bememang (membaca mantra) yang isinya meminta pada dewa agar dewa-dewa mengusir roh-roh jahat, dan meminta ketentraman, kesuburan, kesejahteraan untuk rakyat.
Tari Hudoq
Tari ini ditarikan dengan menggunakan topeng kayu yang menyerupai binatang buas, serta daun pisang atau daun kelapa sebagai penutup tubuh penari. Tarian ini erat hubungannya dengan upacara keagamaan. Tari Hudoq dimaksudkan untuk memperoleh kekuatan dalam mengatasi gangguan hama perusak tanaman, dan mengharapkan diberikan kesuburan dengan hasil panen yang banyak.
Tari Hudoq Kita`
Untuk upacara menyambut tahun tanam maupun untuk menyampaikan rasa terima kasih pada dewa yang telah memberikan hasil panen yang baik. Kostumnya baju lengan panjang dari kain biasa dan memakai kain sarung. topengnya berbentuk wajah manusia biasa yang banyak dihiasi ukiran khas Dayak Kenyah. Ada dua jenis topeng dalam tari, yakni: terbuat dari kayu dan berupa cadar, terbuat dari manik-manik ornamen dayak kenyah.


Contoh dari Tari Hiburan atau tari pergaulan

Tari Bines

Tarian adat suku Gayo, Aceh Tengah, ditarikan oleh para gadis Linge dengan pakaian adat Gayo. Tarian untuk menyambut tamu penting dalam adat dan budaya Gayo. dipertunjukkan diacara peresmian Umah Pitu Ruang Reje Linge, bekas komplek kerajaan Linge, Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah.
Tari Datun
Tarian yang dibawa oleh sekelompok gadis suku Dayak Kenyah dengan jumlah antara 10 hingga 20 orang. yang diciptakan oleh seorang kepala suku Dayak Kenyah di Apo Kayan yang bernama Nyik Selung, sebagai tanda syukur, kegembiraan atas kelahiran seorang cucunya.
Tari kanjar
Yang ditarikan oleh pria dan wanita, gerakannya sedikit lebih lincah. Komposisi tariannya lebih bebas dan tidak ketat dengan suatu pola khusus, sehingga tarian ini disamakan dengan tari pergaulan. penyajiannya didahului oleh tari persembahan, karena untuk menghormati tamu dan termasuk sebagai tari pergaulan.
Tari persembahan
ditarikan wanita Kutai Kartanegara, namun akhirnya boleh ditarikan siapa saja dengan jumlah penari tidak terbatas, makin banyak penarinya dianggap makin bagus. diiringi musik gamelan ini khusus dipersembahkan kepada tamu yang berkunjung ke Kutai dalam suatu upacara resmi.


Contoh dari Tari Pertunjukan
Tari ganjur
Tarian pria istana Kutai, ditarikan berpasangan menggunakan alat yang bernama Ganjur (gada terbuat dari kain, memiliki tangkai untuk memegang). Diiringi musik gamelan, ditarikan pada upacara penobatan raja, pesta perkawinan, penyambutan tamu kerajaan, kelahiran dan khitanan keluarga kerajaan. banyak mendapat pengaruh dari unsur-unsur gerak tari jawa (gaya yogya dan solo).

Tari Kancet Papatai
Tarian yang menceritakan tentang seorang pahlawan Dayak Kenyah berperang melawan musuhnya. Gerakannya sangat lincah, gesit, penuh semangat dan kadang-kadang diikuti oleh pekikan si penari. Dan penaripun menggunakan pakaian tradisional suku Dayak Kenyah lengkap dengan perlatan perang seperti mandau, perisai dan baju perang. Diiring dengan lagu Sak Paku dan hanya menggunakan alat musik Sampe.
Tari Piring
Tari Piring Sumatra Barat. penari menggunakan piring sebagai alat utama untuk menari. Penari meletakkan piring di kedua telapak tangannya dan kemudian membawanya menari dengan gerakan-gerakan yang khas, enerjik, dan dinamis. Atraksi paling memikat ketika penari menari, melompat, dan bahkan berguling di atas pecahan kaca tanpa alas kaki. Ajaibnya, penari tidak terluka sedikit pun. Diiringi musik tradisional , seperti talempong, saluang, dan bansi. digelar setelah musim panen, sebagai ekspresi syukur Dewi Padi atas penganugerahan hasil panen melimpah. Ketika Islam masuk, fungsinya menjadi media hiburan semata. dan sering tampil diacara khusus, pesta adat, pesta pernikahan, pameran/promosi daerah, festival kebudayaan, dan penyambutan tamu kehormatan.
Tari Jaipong
Jaipongan dikenal masyarakat adalah tari “Daun Pulus Keser Bojong” dan “Rendeng Bojong” keduanya jenis tari putri berpasangan (putra dan putri). tari ini popular dan mulai meningkat frekuensi pertunjukkannya baik di media televisi, hajatan, maupun perayaan-perayaan yang disenggelarakan oleh pemerintah atau oleh pihak swasta.
Jaipongan gaya “Kaleran” memiliki ciri khas keceriaan, erotis, humoris, semangat, spontanitas, dan kesederhanaan. Hal itu tercermin dalam pola penyajian tari pertunjukannya, yang diberi pola (Ibing Pola) pada seni Jaipongan di Bandung, tarian yang tidak dipola (Ibing Saka), misalnya Jaipongan Subang dan Karawang. Istilah ini dapat kita temui pada Jaipongan gaya kaleran, terutama di daerah Subang.


Contoh dari Tari Kreasi Baru
Tari Kancet Ledo
Tari yang menggambarkan kelemah-lembutan gadis bagai sebatang padi yang meliuk-liuk lembut ditiup angin. dibawakan oleh seorang wanita dengan memakai pakaian tradisional suku Dayak Kenyah, kedua belah tangannya memegang rangkaian bulu-bulu ekor burung Enggang. Ditarikan di atas gong, dan disebut juga tari gong.



Tari Kancet Lasan
Tari yang menggambarkan kehidupan harian burung Enggang, burung yang dimuliakan suku Dayak Kenyah dianggap tanda keagungan, kepahlawanan. penari mempergunakan posisi merendah, jongkok atau duduk dengan lutut menyentuh lantai. lebih ditekankan pada gerak burung enggang ketika terbang melayang dan hinggap bertengger di dahan pohon.
Tari Jepen
Kesenian popular rakyat menetap di pesisir sungai Mahakam daerah pantai. ditarikan berpasang, turut ditarikan secara tunggal. seperti tari zapin yang dikenal luas masyarakat Melayu di nusantara. diiringi nyanyian, irama musik khas Kutai “Tingkilan gambus(gitar berdawai 6),ketipung(kendang kecil). dikembangkan dalam tarian kreasi baru: tari jepen tungku, tari jepen gelombang, tari jepen 29, sidabil, tali.
Tari Pajaga Andi
Tari Bone menggambarkan penobatan putra-putri Bangsawan Bugis Bone oleh Arungpone zaman raja, dipertunjukkan dalam Saoraja Istana Raja Bone. Gerakan terbagi menjadi 5: makkasiwiang (penobatan), akkalabbirang (penghargaan Raja), soro passapu (istiadat bangsawan), mappasoro ajangang (mengakhiri tarian), massimang (mohon diri). Kostum, perhiasan: baju tokko(baju bodo), sarung, bangkara(anting), rante(kalung), potto(gelang), mastura(kalung kecil), dan saloko(hiasan rambut). Alat peraga: kipas, selendang. Diiringi gendang, gong, parappasa, kancing dan bancing.

Tari Pendet
Tari yang Melambangkan penyambutan turun nya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman,seniman Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius. sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara. Pendet dapat ditarikan semua orang, pemangkus pria dan wanita, dewasa maupun gadis. dibawakan berkelompok, berpasangan. tampil setelah tari Rejang di halaman pura. menghadap ke arah suci (pelinggih) mengenakan pakaian upacara dan membawa sangku, kendi, cawan dan perlengkapan sesajen lain. sifatnya feminin, menuntut gerakan lemah gemulai seperti tarian Sanghyang Dedari, tari Rejang, Sutri dan tari Gabor. Tarian Bali yang dipentaskan untuk keperluan upacara keagamaan disebut tarian wali, pementasan di luar pura disebut balih-balihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berkomentarlah sesuka hati anda